Dalam Alqur’an dan Hadits Nabi memang tidak terdapat satu katapun yang mengharuskan umat untuk berasuransi,karena asuransi adalah kegiatan mua’malah yang datang kemudian setelah Zaman Nabi Muhammad Saw.
Namun ada beberapa perintah dari Alqur’an dan hadits yang dalam teknik pelaksanaannya sangat dimungkinkan agar umat khususnya umat Islam mengambil Langkah agar berasuransi. perintah perintah tersebut sangat berkaitan kepada kemaslahatan umat manusia itu sendiri agar senantiasa ;
* Menjaga dirinya
* Menjaga Keluarganya dan saudara sesama Muslim
* Menjaga Hartanya
* Mempersiapkah hari depannya
* Memelihara Agamanya
Sebagaimana firman firman Allah Swt dan Hadits Nabi Muhammad Saw Berikut
1. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al-Hasyr : 18)
2. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.(Annisa : 9)
3. “Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.” Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah
kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.” (Yusuf : 46 – 49)
4. Dari Sa’d bin Abi Waqas ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “… Sesungguhnya engkau jika meninggalkan anak-anakmu dalam keadaan kaya (berkecukupan) adalah lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam kondisi miskin meminta-minta pada manusia. Dan sesungguhnya tidaklah engkau memberikan nafkah kepada keluargamu dengan tujuan mengharap keridhaan Allah SWT, melainkan akan Allah berikan pahala atasnya, bahkan suapan yang engkau suapkan ke mulut istrimu…” (HR. Bukhari)
5. Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membantu menghilangkan kesulitan dunia seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan urusan seorang muslim, maka Allah akan memudahkan urusannya pada hari kiamat. (HR. Muslim)
6. Dari Nu’man bin Basyir ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam cinta, kasih sayang dan kelemah lembutan diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh ada yang sakit, maka anggota tubuh lainnya juga turut merasakannya, (seperti) ketika tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim)
7. Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.Al-Maidah : 2
8. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?,Itulah orang yang menghardik anak yatim,dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin .Al Maa’uun (1-3)
Ayat Alqur’an dan Hadits di atas mengisyaratkan Pentingnya perencanaan untuk hari esok sesuai nomor 1 dan 3 diatas,Pentingnya merencanakan kesejahteraan untuk keluarga sesuai dengan nomor 2 dan 4 diatas, saling tolong menolong antar umat dalam meminimalisikan resiko sesuai dengan nomor 5-8 diatas. Dan kesemuanya bisa diwujudkan dalam suatu program perencanaan keuangan yang dinamakan Asuransi syariah.
Asuransi syariah adalah konsep kegiatan perencanaan keuangan Yang memanajemen resiko kehilangan nilai guna dari diri,harta,akal dan kemaslahatan umat yang berbasis tolong menolong antar pesertanya bukan antar peserta dengan perusahaan Asuransi,serta bebas dari unsur unsur gharar,Maisir,Riba dan yang diharamkan oleh Allah swt,dibuat secara melembaga dan sistematis.seorang peserta Asuransi Syariah berarti dia menolong orang lain dan sekaligus menolong dirinya sendiri.
Jadi tunggu apalagi bergabunglah dengan Asuransi syariah ,jadilah bagian dari komunitas umat yang saling tolong menolong antar yang satu dengan yang lainnya.
sumber : http://www.facebook.com
Hubungi saya Badruddin ( 08122211835/085759759343) untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk Takaful.
Selengkapnya...
Rabu, 27 Juli 2011
Kewajiban Perintah Berasuransi dalam Islam
Jumat, 25 Maret 2011
Dalil dari Al Quran dan Al Hadits Tentang Anjuran Berasuransi
Perencanaan keuangan keluarga melalui asuransi, merupakan salah satu elemen penting dalam mengarungi kehidupan. Bagaimana mungkin, keuangan yang tidak terencana dan terkelola dengan baik akan mendatangkan keharmonisan? Dengan Perencanaan keuangan melalui asuransi syariah berarti telah membuat perencanaan pengeluaran keuangan, pengaturan pembiayaan tumbuh kembang anak (baca : biaya pendidikan), pengaturan dana pensiun dan tentunya dapat menciptakan kehidupan ekonomi rabbaniah hingga terwujud bahtera keluarga yang sakinnah, mawaddah, warahmah.
Dalam Alqur’an dan Hadits Nabi memang tidak terdapat satu katapun yang mengharuskan umat untuk berasuransi, karena asuransi adalah kegiatan mua’malah yang datang kemudian setelah zaman Nabi Muhammad SAW.
Namun ada beberapa perintah dari Alqur’an dan hadits yang dalam teknik pelaksanaannya sangat dimungkinkan agar umat khususnya umat Islam mengambil Langkah agar berasuransi. Perintah perintah tersebut sangat berkaitan kepada kemaslahatan umat manusia itu sendiri agar senantiasa :
Menjaga dirinya
Menjaga Keluarganya dan saudara sesama Muslim
Menjaga Hartanya
Mempersiapkah hari depannya
Memelihara Agamanya
Sebagaimana firman firman Allah Swt dan Hadits Nabi Muhammad Saw Berikut :
Surah Al-Maidah (5:2)
Surah ini mengajarkan kepada kita untuk saling tolong menolong dalam semua jenis kebaikan dan perbuatan yang menuju kepada ketaqwaan dan pelaksanaan tugas-tugas yang telah dibebankan Allah Taala kepada kita semua.
Surah Al-Baqarah (2:240)
Ayat ini menegaskan bahwa para suami disamping berkewajiban memberikan nafkah kepada isteri dan anak-anaknya sesuai dengan standar kelayakan, maka mereka juga dituntut untuk mempersiapkan dana yang cukup bagi para isteri untuk jangka waktu setahun lamanya.
Surah An-Nissa (4:9)
An-Nisaa artinya kaum ibu dan kaum ibu adalah sentra keluarga. Surah ini menerangkan tentang pengaturan keluarga sesuai syariah. Para orangtua diperintahkan untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi generasi yang kuat. Kekuatan Aqidah (Iman), Akhlaq, Ilmu Pengetahuan, Fisik (Badan) dan Ekonomi.
Surah Al-Hasyr (59:18)
Ayat ini menyeru setiap individu muslim untuk:
1. Beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
2. Mempersiapkan diri untuk mempersiapkan diri menyongsong datangnya hari esok baik itu persiapan selama hidup di dunia dan persiapan untuk kehidupan akhirat.
Saad bin Abi Waqqas ra
Saad bin Abi Waqqas ra adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang berharta dan hidup dalam kecukupan, ketika beliau sakit menjelang ajal, Rasul SAW datang menjenguknya, kemudian Saad bin Abi Waqqas ra berkeinginan untuk menyerahkan semua harta yang akan ditinggal akan dihadiahkan untuk Baitul Maal, namun Rasul saw menolaknya. Bagaimana jika setengahnya pinta Saad ra, Rasul SAW pun masih menolaknya, bagaimana jika 1/3-nya, maka Rasul SAW menerimanya dan berkata: “1/3 itu sudah cukup banyak. Wahai Saad, apabila kamu tinggalkan keturunanmu dalam keadaan cukup jaminan hartanya adalah lebih baik ketimbang kamu tinggalkannya dalam keadaan serba kekurangan, sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada orang, terkadang diberi dan terkadang ditolak.”
Hadis Nabi Muhammad SAW
Barangsiapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama ia suka menolong saudaranya. (HR. Muslim dari Abu Hurayrah). Solidaritas antara sesama anggota masyarakat dalam menghadapi aneka cobaan yang mengancam keselamatan harta benda dan jiwa (nyawa).
Solidaritas antara Anggota Masyarakat
Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai bagaikan satu tubuh; jikalau satu bagian menderita sakit, maka bagian yang lain turut menderita. (HR. Muslim dari An Nu’man bin Basyir).
Pada kenyataannya untuk bisa mewujudkan Ayat Alqur’an dan Hadits di atas tidaklah mudah, bahkan sangat berisiko bagi kita semua tidak bisa mengamalkannya, karena berbagai sebab sebab tertentu, terutama misalnya karena kecelakaan, Sakit dan Kematian. Untuk itulah Asuransi Asyariah hadir untuk Anda sebagai Solusi.dalam genggaman
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Berasuransi Syariah?
Ingatlah akan 5 hal ini :
- MUDA sebelum TUA
- SEHAT sebelum SAKIT
- KAYA sebelum MISKIN
- LAPANG sebelum SEMPIT
- HIDUP sebelum MATI
Jadi tunggu apalagi segera Angkat Telp / SMS ke 0813 1525 6839 atau email ke : rusni_takaful@yahoo.com. Jadilah bagian dari komunitas umat yang saling tolong menolong antar yang satu dengan yang lainnya.
Salam Syariah
Manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika memiliki sebuah rekening Asuransi :
1) Investasi jangka panjang dengan perlindungan/proteksi yang lengkap, sehingga tujuan keuangan dapat tercapai
2) Proteksi Potensial Income atau Nilai Ekonomis Anda
3) Kepastian tersedianya Dana Pensiun
4) Kepastian ketersediaan Dana Pendidikan bagi buah hati Anda tanpa kekhawatiran bila terjadi resiko dan inflasi
5) Menjaga Standar kehidupan Anda dan keluarga
Setiap orang memiliki mimpi dan standar kehidupan yang berbeda-beda. Demi mewujudkan mimpi dan mencapai standar kehidupan yang diinginkan, setiap orang berlomba-lomba untuk mengakumulasikan kekayaan. Namun, pernahkah Anda berfikir apa yang akan terjadi pada kekayaan serta standar kehidupan Anda dan keluarga apabila terjadi resiko yang tidak diinginkan…? Disinilah manfaat proteksi / perlindungan dari asuransi akan sangat terasa berharga. Asuransi akan senantiasa membantu Anda dan keluarga menopang atau menjaga standar kehidupan Anda saat ini apabila Anda mengalami resiko yang tidak pernah diduga sebelumnya. Ingat kata pepatah orang tua kita, “Sedia Payung Sebelum Hujan.”
bahwa masalah asuransi yang berkembang dalam masyarakat pada saat ini masih ada yang mempertanyakan dan mengundang keragu-raguan, sehinga sukar untuk menentukan, yang mana yang paling dekat dengan ketentuan hukum yang benar. Kajian awal terhadap masalah asuransi syariah, yang ada di ndonesia dikenal dengan asuransi takaful, telah dilakukan. K.H. Ahmad Azhar Basyir mengemukakan dasar-dasar asuransi secara islami, yang berlandaskan asas tabarru’ (kebijakan). Diuraikan juga system asuransi yang menekankan pada prinsip tolong menolong (ta’awun) dan kerjasama antara penanggung.
Setiap manusia harus merencanakan kehidupan sematang mungkin, adanya pengalihan resiko lewat asuransi merupakan salah satu jalan yang disediakan Tuhan. “Kalau Tuhan sudah menyediakan jalan, kenapa kita mau menjalankan/memilikinya..?“.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah memiliki asuransi syariah, atau lebih suka dengan cara yang lain untuk menghadapi sebuah resiko kehidupan. Kalau ada cara yang lain mohon sharing ya … Kami Tunggu
Selengkapnya...