Selasa, 29 Maret 2011

Kisah nyata Menyesal tidak ikut Asuransi

(diceritakan oleh :Hikmah Helmy ( VP Corporate & Bancassurance Distribution)

Setiap dalam perjalanan saya sering mampir ke sebuah warung dan selalu menawarkan asuransi kepada pemiliknya. suatu hari saya mampir untuk membeli minuman, saya melihat pemilik warung itu ternyata sekarang cacat. Sayapun menanyakan apa yang terjadi. Dia berkata bahwa saya pernah menjalani operasi by pass jantung, saya menasehati dia supaya beristirahat, namun dia mengatakan bahwa ia harus membuka usahanya selama 24 jam untuk membayar hutang-hutangnya. Ia terpaksa harus pinjam uang sebesar RP. 150 juta.

Ia mengatakan bahwa ia menyesali keputusannya untuk tidak mengikuti program asuransi. Jika ia membelinya ia tidak perlu membuka rumah makan selama 24 jam.

Ia juga tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi pada keluarganya jika meninggal saat dioperasi. Bagaimana cara keluarga melunasi hutang-hutangnya. Sekarang saya merasa bersalah karena telah membuat keluarga saya menderita karena memikirkan hutang.

Jadi apapun alas an anda….memiliki polis asuransi adalah pilihan cerdas. Memang benar, anda sering dikejar-kejar agen asuransi. Tapi saat yang sama apakah anda sadar kalau kematian juga sedang mengejar anda?
Ketika kematian mendapatkan anda, tidak ada lagi agen yang akan mengejar anda.
Kan lebih baik saya (agenasuransi) yang mendapatkan anda terlebih dahulu sebelum kematian yang mendapatkan anda.

Terimakasih anda telah membaca seluruh tulisan ini semoga bermanfaat
Semoga Allah memberi jalan yang terbaik bagi anda dan kelurga anda.

Artikel Terkait



1 komentar:

  1. Sebelum terjadi pada ku, lebih baik aku iktu juga ah. maksih ya...diingatkan

    BalasHapus

Terimakasih. komentar Anda sangat berharga bagi saya